Minggu, 26 April 2015

Seri Ahad Kliwon



Peristiwa Isra’ Mi’raj
(Ust. Suharayanto, SH)
 
Pendahuluan
Isra’ Mi’raj berasal dari dua kata yaitu: Isra’ dan Mi’raj.
Isra’ berarti perjalanan malam (perjalanan dari Masjidil Haram ke masjidil Aqsa) sebagaimana firman Allah SWT dalam  QS. Al Isra’ ( 17 ) ayat 1 :
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Mi’raj berarti naik ke langit sebagaimana diisyaratkan dalam   QS. An Najm ( 53 ) ayat  13-18 :
"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar."
Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M, 3 tahun sebelum hijrah. Nabi Muhammad SAW saat itu berusia 51 tahun. Peristiwa ini terjadi mulai dari lepas tengah malam sampai menjelang waktu subuh waktu Mekah. Sebelum peristiwa itu terjadi, Rasulullah mengalami keadaan duka cita yang sangat mendalam. Beliau ditinggal oleh istrinya tercinta, Khadijah. Lalu beliau juga ditinggal oleh pamannya sendiri, Abu Thalib, yang sangat melindungi Nabi Muhammad. Karenanya beliau sangat berduka cita. Karena itu Allah SWT menghibur Nabi Muhammad dengan memperjalankan beliau dan menaikkannya ke langit untuk bertemu dengan Allah SWT. PIsra’ Mi’raj ini merupakan peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam karena Rasulullah SAW menerima  perintah langsung dari Allah SWT untuk melakukan sholat yang diwajibkan bagi seluruh umat Islam sebanyak lima waktu dalam sehari semalam.
  Isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha                                                                        
Beliau Nabi SAW diisra’kan dengan ditemani malaikat Jibril dengan mengendarai Buraq yang dapat bergerak dengan sangat cepat sehingga dalam sekejap mata Nabi SAW menunggang Buraq, meskipun diselingi dengan beberapa kali pemberhentian untuk melaksanakan shalat, maka sampailah beliau dan Jibril ke suatu tempat yang dituju . Dalam perjalanan ke Baitul Maqdis, kepada Nabi SAW diperlihatkan berbagai pemandangan simbolik. Setiap kali melihatnya, Jibril menerangkan hakikat sebenarnya dari peristiwa tersebut. Dari beberapa pemandangan simbolik yang diperlihatkan kepada Nabi SAW tersebut ada beberapa pelajaran yang bisa diambil, antara lain yaitu :
1.       Hendaklah kita selalu berlindung kepada Allah SWT dari syaithon dan semua
          kejahatan makhluk-Nya sebagaimana diperintahkan Allah SWT dalam QS. Al A’raf
          ayat 200 :
          " Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. 
            Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
2.       Hendaklah kita selalu waspada dari berbagai fitnah dalam kehidupan yang dapat
          menyebabkan kita terjerumus dalam perbuatan dosa. :
          "Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami 
            berikan kepadanya ni`mat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi ni`mat itu
            hanyalah karena kepintaranku. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan
            mereka itu tidak mengetahui." (QS. Azzumar ayat 49 )
           "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi
             Allah-lah pahala yang besar." (QS. At Taghabun ayat 15 )
3.        Hendaklah kita senantiasa mengikuti petunjuk Allah dan ta’at kepada-Nya karena
           apapun yang kita kerjakan dalam kehidupan ini maka kita sendiri yang akan
           mendapatkan balasannya di kelak kemudian hari. Allah SWT berfirman dalam QS
         . An Najm ( 53 ) ayat 38-42 :
        "(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,
         dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
         diusahakannya. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
         yang telah diusahakannya.Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan
         (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang 
          paling sempurna, dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala
          sesuatu),"
Selepas menyaksikan berbagai pemandangan simbolik itu, akhirnya sampailah mereka di Baitul Maqdis. Kemudian Nabi mengikatkan buraq itu sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Di sana telah menanti satu jemaah penuh dengan malaikat yang menantikannya. Lalu juga dilihatnya arwah para Nabi sejak nabi Adam as. sampai dengan nabi Isa as.. Nabi Muhammad bertanya kepada Jibril siapa mereka.
Jibril menjawab, “Mereka adalah saudaramu diantara para nabi dan malaikat. Jibril kemudian berkata, “Ya, Muhammad, orang paling mulia dalam pandangan Allah, memimpin sholat.” Oleh Jibril Nabi Muhammad dikedepankan untuk menjadi Imam untuk shalat berjamaah. Nabi kemudian menjadi imam sholat berjamaah sebanyak dua rakaat. Seluruh nabi dan malaikat mengikutinya. Setelah selesai sholat bersama para Nabi, Beliau keluar dari Masjidil Aqsha, kemudian Nabi s.a.w. berkata kepada Jibril: Wahai Jibril aku merasa haus. Kemudian beliau didatangi dengan semangkuk arak dan semangkuk susu oleh Jibril a.s. Nabi Muhammad memilih susu. Lalu Jibril a.s berkata: “Engkau telah memilih fitrah.” "Benar, engkau telah memilih air susu adalah lambang kesucian dan seandainya engkau mengambil minuman keras niscaya akan tersesatlah engkau dan umat engkau."
                                                               Peristiwa Mi’raj
Setelah menunaikan ibadah di Baitul Maqdis kemudian didatangkan sebuah tangga syurga yang lalu dipancangkan di atas batu. Batu pijakan Nabi Muhammad s.a.w saat akan mi'raj itu disebut Shakhrah al-Muqaddasah (batu yang disucikan). Nabi Muhammad belum pernah melihat sesuatu yang lebih indah daripada tangga yang dilihatnya itu. Tangga Mi'raj itu dibuat dari emas dan perak berlapis mutiara. Tangga itu menjulang dari Baitul Maqdis ke langit dunia. Selanjutnya dari langit dunia yang merupakan langit lapis pertama kemudian dilanjutkan sehingga sampai langit ketujuh, lalu naik ke Sidratul Muntaha.
Di Sidratul Muntaha ini terdengarlah suara yang berseru kepada beliau, “Wahai Muhammad SAW, masuklah.” Nabi Muhammad s.a.w kemudian diangkat melewati Sidratul Muntaha dan ditutupi awan. Jibril tertinggal. Nabi Muhammad SAW berseru kepada Jibril, “Ikutlah bersamaku.” Jibril berkata, "Engkau dan Tuhan engkau saja." Nabi Muhammad s.a.w. berkata lagi, "Adakah di sini sahabat hendak meninggalkan sahabatnya?"
Jibril menjawab, “Inilah saja tempatku, jika aku melintasi kawasan ini niscaya aku akan terbakar dengan cahaya.” Malaikat Jibril tidak mampu melintasi lebih tinggi lagi. Hanya orang yang diizinkan oleh Allah SWT yang dapat melintasi sidratul muntaha. Nabi Muhammad saw melanjutkan perjalanan tanpa ditemani malaikat Jibril.
Nabi Muhammad s.a.w kemudian melalui 70.000 hijab dari nur hingga sampai ke Mustawa, tempat Kalam menulis, yakni Kalam catatan di Luh Mahfuz. Di situ Nabi Muhammad s.a.w. melihat seorang lelaki yang ghaib dalam Nur Arasy. Bertanya Nabi Muhammad s.a.w: "Siapa ini? Adakah malaikat?""Tidak," jawab lelaki itu."Adakah nabi?" tanya Nabi Muhammad s.a.w lagi."Tidak. Sesungguhnya aku adalah seorang lelaki yang hidup di dunia, basah dengan menyebut nama Allah yakni berzikir dan hatiku senantiasa terpaut kepada masjid dan aku juga tidak memaki kedua ibu bapakku."                                                            .
Nabi kemudian tiba di hadapan Arsy (singgasana Allah). Nabi Muhammad s.a.w melihat 'Arsy Allah yang dijunjung di atas kepala para Malaikat. Nabi Muhammad s.a.w dapat menyaksikan Allah SWT dengan mata kepalanya. Tiada seorang pun daripada nabi atau mursalin melihat Allah sebelum ini. Beliau terus bersujud menyembah-Nya. Berfirman Allah: "Wahai Muhammad." Jawab Nabi Muhammad s.a.w: "Labbaika." Firman Allah lagi: Angkatkan kepalamu, mohonlah apa yang engkau hendak Aku berikan kepadamu."
Nabi Muhammad s.a.w pun mengangkat kepalanya sambil berkata: Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan.
Allah berfirman:
"Dan Aku berikan engkau tujuh ayat yang diulang-ulang bacaannya dalam sholat yaitu surah al-Fatihah, yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku berikan engkau penutup surah al-Baqarah, harta yang bernilai di bawah Arasy, ia tiada Aku beri kepada nabi sebelummu.
"Dan Aku berikan engkau dengan delapan saham berharga yaitu :
1.       Islam; 2. hijrah;  3. sedekah; 4. menyuruh yang makruf ; 5. mencegah yang mungkar;  6. dijadikan engkau pembuka; dan  7. penutup; dan 8. diberikan engkau panji-panji kepujian, maka Adam dan lainnya berada di bawah panji-panji engkau.
Dan sesungguhnya pada hari Aku menjadikan tujuh petala langit dan bumi. "Aku fardukan ke atasmu dan umatmu 50 waktu sholat, maka dirikanlah ia."
 Selesai bermunajat kepada Allah, Nabi Muhammad s.a.w pun kembali mendapatkan Jibril. Lalu Jibril pun memimpin tangan Nabi untuk turun. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w dibawa menemui nabi Ibrahim a.s.
Sesudah itu Nabi Muhammad s.a.w turun ke tempat Musa a.s.. Musa bertanya"Apakah yang telah diwajibkan Tuhanmu kepada umatmu? Nabi Muhammad s.a.w menjawab,
“Sesungguhnya Allah memfardukan ke atasku serta umatku dengan 50 waktu sholat sehari semalam.”. kata Musa, 'Kembalilah kepada Tuhan mu, mintalah keringanan, karena umatmu tidak sanggup melakukannya. kata Musa, "umatmu tidak sanggup menunaikannya sebanyak itu, karena itu kembalilah kepada Tuhanmu mintalah keringanan". Nabi kemudian berulang-ulang pulang pergi antara Tuhan dengan Musa. Sehingga akhirnya Allah swt berfirman :
" Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku fardukan hanyalah lima waktu sehari semalam. Setiap sholat fardu diganjarkan dengan sepuluh ganjaran. Oleh yang demikian, berarti lima waktu sholat fardu sama dengan lima puluh sholat fardu. Begitu juga siapa yang berniat, untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya siapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya, niscaya tidak sesuatu pun dicatat baginya. Seandainya dia melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya.”
Jawab Nabi Muhammad: “Sesungguhnya aku telah berulang alik kepada Tuhanku beberapa kali hingga aku merasa malu terhadap Tuhanku dan tetap aku laksanakan perintah-Nya ini."
Tatkala itu, terdengar seruan: "Telah Aku laksanakan yang Aku fardukan dan Aku ringankan untuk hamba-Ku."  Berkata Musa: "Turunlah engkau wahai Muhammad dengan nama Allah."
Apabila sampai di Langit Dunia, tiba-tiba Rasulullah melihat debu dan asap serta terdengar suara berisik. Bertanyalah Nabi Muhammad s.a.w kepada Jibril ada apa gerangannya. Menurut Jibril, itulah syaitan yang menutup mata hati manusia (anak Adam) hingga mereka tidak mampu berfikir apa yang ada dalam alam malakut langit dan bumi. Dan jika tidak begitu niscaya manusia dapat melihat keajaiban-keajaibannya.” Kemudian Nabi Muhammad s.a.w kembali dengan tangga itu ke bumi. Nabi Muhammad s.a.w dan Jibril sampai di Baitulmaqdis. Buraqpun dilepaskan dari ikatannya. Dengan buroq itu Nabi kembali ke Mekah pada malam yang sama.
Peringatan dan Kabar Gembira :
1.  Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
      sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS.Thaha ayat 14 ).
2.  Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
      shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do`aku. ( QS. Ibrahim ayat 40 ).
3.   Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah
      kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah
      yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang 
      yang bertakwa. ( QS. Thaha ayat 132 )
4.    Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itu (kekal) di surga lagi
       dimuliakan. (QS. Al Ma’arij  ayat 34-35 )
5.    Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (Al Mukminun : 1-11)
6.    QS. Al Ankabut ayat 4
7.    QS. Maryam ayat 59-60
8.   QS. Al Muddatstsir ayat 41-44
  1. Apabila kamu melihat orang yang terbiasa masuk masjid maka saksikanlah bahwa dia beriman karena sesungguhnya Allah telah berfirman dalam surat At taubah ayat 18: “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah lah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah. Maka mereka lah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
10.   Tidak ada shalat bagi tetangga masjid, selain dalam masjid. (HR. Adarqathani)
11.   Beritakanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan kaki di malam  gelap-gulita menuju masjid bahwa bagi mereka cahaya yang terang-benderang di hari kiamat. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
           12. Apabila seorang isteri minta ijin suaminya untuk pergi ke masjid maka
                 janganlah sang suami melarangnya. (HR. Bukhari)
           13. Sebaik-baik masjid (tempat bersujud) untuk wanita ialah dalam
                  rumahnya sendiri. (HR. Al-Baihaqi dan Asysyihaab)
            14. Nabi Saw bertanya kepada malaikat Jibril As, “Wahai Jibril, tempat 
                  manakah yang paling disenangi Allah?” Jibril As menjawab, “Masjid-
                  masjid dan yang paling disenangi ialah orang yang pertama masuk 
                  dan yang terakhir ke luar meninggalkannya.” Nabi Saw bertanya lagi,” 
                  Tempat manakah yang paling tidak disukai oleh Allah Ta’ala?” Jibril 
                   menjawab, “Pasar-pasar dan orang-orang yang paling dahulu 
                   memasukinya dan paling akhir meninggalkannya.” (HR. Muslim)
             15. Seorang yang selesai berwudhu dengan baik lalu mengucapkan dua 
                    kalimat syahadat, maka akan terbuka baginya pintu-pintu surga
                    yang  delapan dan dia dapat memasuki pintu yang mana saja dia
                    kehendaki. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do`a permohonan kami.
Amin.

*)disampaikan pada kajian ahad kliwon, 26 April 2015











 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar